Minggu, 06 Agustus 2017

AKIDAH ISLAM

https://materidasarislammuslim.blogspot.co.id/
 “Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” ( TQS. Al-Ikhlas [112] : 1-2 )

            Akidah islam ( Al-Aqidah al-Islamiyah ) adalah iman kepada Allah, para malaikat-nya, kitab-kitab-nya, para rasul-nya dan hari akhir, juga pada qadha dan qadar baik buruk dari Allah. Iman itu sendiri bermakna : pembenaran yang pasti (at-tashqid al-jazim), yang sesuai dengan kenyataan, yang muncul dari dalil / bukti. Pasti artinya seratus persen kebenaran / kenyataannya tanpa ada keraguan (zhann) sedikitpun. Sesuai dengan fakta artinya hal yang diimani tersebut memang benar adanya, bukan diada-adakan ( misal: keberadaan Allah, kebenaran al-Quran, wujud malaikat dll ). Muncul dari suatu dalil artinya keimanan tersebut memiliki hujjah / dalil tertentu. Tanpa dalil sebenarnya tidak akan ada pembenaran yang bersifat pasti.


            Suatu dalil untuk masalah iman, ada kalanya bersifat `aqli dan atau naqli`, bergantung pada perkara yang diimani. Jika perkara itu masih dalam jangkauan panca indra / akal maka dalil keimanannya bersifat aqli. Namun, jika di luar jangkauan panca indra maka ia didasarkan pada dalil naqli. Hanya saja perlu diingat bahwa penentuan sumber suatu dalil naqli juga ditetapkan dengan jalan aqli. Artinya, penentuan sumber dalil naqli tersebut dilakukan melalui penyelidikan untuk menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dijadikan sebagai sumber dalil naqli. Oleh karena itu, semua dalil tentang akidah pada dasarnya disandarkan pada metode aqliyah. Dalam hal ini, Imam Syafi`i berkata “ Ketahuilah bahwa kewajiban pertama bagi seorang mukallaf adalah berpikir dan mencari dalil untuk makrifat kepada Allah Ta`ala. 

0 komentar

Posting Komentar